Seorang Balita terkapar kesakitan Diduga mengidap Penyakit Tumor Ganas
Seorang Balita terkapar kesakitan Diduga mengidap Penyakit Tumor Ganas.
Rumpin-BogorBagus.Com.
Bicara ketimpangan sosial dan keterbatasan hidup dari masyarakat di wilayah perbatasan Bumi Tegar Beriman, bagaikan menyaksikan drama menyedihkan yang terus menerus bersambung dan menguras air mata kesedihan. Rumpin Kecamatan dengan kaya tambang galian C ini, masih banyak garis kemiskinan. Seperti yang terjadi di wilayah ujung barat daya Kabupaten Bogor.
Mengidap penyakit tumor sejak lahir, Siti Nurasiah (20 bulan) warga Kampung Kantalarang RT 01/09 Desa Leuwibatu Kecamatan Rumpin hanya bisa terbaring dan menangis tak kuasa menahan sakitnya penyakit yang ia derita dibagian alat vitalnya.
Ibu kandung Siti Nurasiah, Siti Asminah (22) menceritakan, putri tercintanya mengalami penyakit tersebut dari sejak lahir. Pada saat itu benjolan tersebut tidak sebesar sekarang saat usia putrinya bertambah. Ketika putrinya berusia tiga bulan, ia berinisiatif untuk membawa putinya ke rumah sakit Fatmawati Jakarta untuk mengoperasi penyakit tersebut menggunakan biaya pribadi. Namun karena usia anaknya yang tergolong masih kecil, maka dokter tidak berani melakukan operasi karena kondisi fisik sang anak yang belum kuat dan belum bisa dipastikan apakah itu tumor ganas atau jinak.
“Biaya untuk berobat kerumah sakit itu saya jual motor, tv, speaker, dan semua barang elektronik karena bantuan dari lurah tidak ada. Kurang lebih semuanya hampir 10 juta untuk biaya administrasi, ongkos bulak balik Cibinong urus surat-surat dan urus BPJS,” ujarnya kepada Bogorbagus.com Sabtu (01/4).
Padahal, lanjut Asminah, ketika putrinya baru dilahirkan ia sudah melapor dan memohon bantuan dari pemerintah desa. Bahkan kondisi putrinya di foto agar pemerintah desa mau membantu. Namun sampai saat ini pemerintah desa belum juga merespon permohonannya.
“Waktu anak saya baru lahir kan saya fotoin benjolannya, saya langsung kasih ke lurah tapi sudah hampir dua tahun lurah nya gak kesini,” lirihnya.
Ia menambahkan, suaminya, Edi Sugiono (26) hanya bekerja sebagai buruh penjual es di Celincing Jakarta Utara dan penghasilannya pun hanya cukup untuk membeli kebutuhan putrinya seperti pampers, susu, dan untuk makan sehari-hari keluarganya. Bahkan BPJS yang dimilikinya sudah hampir satu tahun belum membayar iuran bulanan.
“Kadang penghasilannya satu juta, itu pun tidak setiap bulan, kadang hanya 800 ribu. Untuk pampers aja sudah hampir 400 ribu,” terangnya sambil menahan tangis.
Ia berharap bantuan dari pemerintah segera datang untuk membantu pengobatan putri tercintanya. Karena ia tak tahu lagi harus melakukan apa karena barang elektronik yang dimilikinya sudah habis semua terjual.
“Saya ingin anak saya cepat di operasi biar sehat dan mohon bantuan,” singkatnya.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Wasto Sumarno mengatakan pada prinsipnya semua masyarakat yang sakit dan itu tidak mampu maka pemerintah harus bertanggung jawab. Oleh karena itu ia sudah melaporkan ke Bupati dan telah meminta Dinas Kesehatan untuk segera menindak lanjuti apa yang sudah diinformasikan.
“Saat ini kita harus cari solusi dan tindakan apa yang harus dilakukan. Semua pihak pemerintahan baik desa maupun daerah agar bahu membahu memberikan pertolongan karena itu adalah masyarakat Kabupaten Bogor,” pungkasnya. (Hendra Isnandang)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow