Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres Ke-17 Muslimat NU
Pondok Gede – BogorBagus.Com – Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Kongres ke-17 Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/11/2016). Agenda utama Kongres adalah pemilihan Ketua PP Muslimat NU periode 2016-2021.
Kongres yang merupakan forum tertinggi muslimat NU tersebut diikuti sekitar 2500 warga muslimat yang terdiri dari pimpinan pusat, pimpinan wilayah, pimpinan cabang, cabang istimewa, peninjau dan undangan.
Pembukaan Kongres ditandai dengan pemukulan rebana oleh Presiden Jokowi yang selanjutnya diikuti oleh para peserta.
Dalam sambutannya, Jokowi mengucapkan selamat dan berpesan agar Muslimat NU ikut menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. “Kadang satu suku saja bisa bertengkar, apalagi kondisi Indonesia majemuk yang memiliki banyak suku, agama, dan ras berbeda-beda,” tuturnya.
Jokowi juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Muslimat NU yang telah merelakan kader terbaiknya ikut membantu pemerintahan saat ini. “Saya suka sekali dengan Ibu Khofifah karena cerdas, lincah, dan dinamis. Salah satu menteri hebat yang dimiliki Indonesia. Selalu sigap meskipun belum diperintah. Seperti waktu ada bencana di Garut, ketika saya menelpon untuk segera kesana, ternyata beliau sudah disana,” imbuhnya seraya mengharapkan agar Kongres berjalan lancar sampai selesai.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menuturkan dalam sambutannya bahwa muslimat NU adalah ibu-ibu yang tidak bisa disepelakan. “Ibu merupakan madrasah pertama untuk anak-anak bangsa,” tuturnya.
Madrasah ini, kata Said Aqil Sirodj, nantinya akan membentuk karakter generasi penerus bangsa. “Kalau dipersiapkan dengan baik, maka hasilnya pun baik. Jangan sampai menghasilkan generasi yang lemah. Muslimat NU harus percaya diri dan kuat untuk menghadapi berbagai tantangan bangsa saat ini di semua lini kehidupan,” tandasnya.
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo yang juga turut menghadiri acara tersebut dalam sambutannya mengatakan bahwa muslimat NU adalah pencetak generasi bangsa yang dimanapun posisinya dia akan baik bila terlahir dari seorang ibu yang sholehah. “Bahwa semangat jihad yang paling penting adalah restu ibu,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, Sinta Nuriyah Wahid, Ir KH Solahuddin Wahid, KH Hasyim Muzadi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja. Antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Riset dan Teknologi Muhammad Nasir, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Dalam kongres juga digelar beberapa acara pendukung di antaranya peluncuran buku karangan Prof Dr Sri Mulyati berjudul “70 Tahun Muslimat NU, Kiprah dan Karya Perempuan NU”, serta Expo Muslimat NU yang diikuti 100 peserta dari internal Muslimat NU dan umum.
Muslimat NU merupakan salah satu sayap organisasi NU khusus perempuan. Lahir di Purwokerto pada 29 Maret 1946, Muslimat NU bertujuan mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia melalui bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dakwah, dan sosial.
Muslimat NU tersebar di 34 provinsi di Indonesia dan tercatat memiliki 532 cabang di tingkat kabupaten/kota serta 5.222 anak cabang di tingkat kecamatan. Adapun di tingkat desa atau kelurahan, Muslimat NU memiliki lebih dari 36.000 kepengurusan ranting dengan jumlah anggota sekitar 30 juta.
Rencananya, kongres akan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 27 November mendatang.(mly)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow