Menakar Kekuatan Al-Matien dalam Mengawal Agenda Keumatan pada Pemerintahan Baru

Menakar Kekuatan Al-Matien dalam Mengawal Agenda Keumatan pada Pemerintahan Baru

Smallest Font
Largest Font

OPINI - Sekali layar terkembang pantang surut ke belakang. Begitu kira-kira kutipan pepatah yang pas menggambarkan posisi Al-Matien saat ini menjelang pembentukan pemerintahan baru. 

Sebagai sebuah perkumpulan alumni Timur Tengah yang telah memberikan dukungan politik kepada paslon 02 pada pilpres yang lalu, Al-Matien mempunyai tanggung jawab moril mengawal dan memastikan pemerintahan baru _on the track_ pada agenda keummatan.

Menyadari bahwa dukungan Al-Matien kepada Prabowo Subianto pada pilpres 2024 bukanlah dukungan yang mudah. Di tengah polarisasi politik yang diwariskan pilpres sebelumnya, ijtihad politik Al-Matien seringkali dimaknai sebagai langkah politik yang berlawanan dengan arus utama ummat. Sehingga tak jarang mendapatkan kecaman dan cibiran negatif dari pemilih yang berbeda. 

Tentu Al-Matien punya tanggung jawab moril untuk membuktikan pilihannya bukan sekedar pilihan asal berbeda. Atau pilihan yang didasari hanya pada pragmatisme demi kepentingan kelompok semata. Bahwa pilihan Al-Matien semata-mata didasari ijtihad politik yang dalam pandangan para anggotanya memiliki celah potensi kemaslahatan ummat yang dapat dikapitalisasi. Atas dasar keyakinan inilah teman-teman yang memiliki pandangan yang sama kemudian berkumpul menggagas al-Matien.

Dalam ikhtiar mengawal kemenangan agar memberi maslahat kepada ummat, maka Al-Matien mulai kembali menggeliat untuk menggerakkan roda organisasi. _Fil harakah barokah,_ demikian kata seorang 'Alim, dengan bergerak in sya Allah ada keberkahan yang di dapat.   

Langkah pertama yang dilakukan pengurus inti dalam hal ini adalah dengan melakukan safari silaturahim tokoh.

Silaturahim adalah kekuatan yang memecah kebuntuan gerak. Dengan silaturahim terbuka jalan dan kelapangan karunia Allah. Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw. berpesan, "Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi." (HR. Muslim).

Iman Syafii pernah menulis sebuah bait hikmah berbunyi: "Berjalanlah (safar). Sebab berjalan memiliki lima manfaat; menghilangkan kegundahan dan kesedihan, menambah rezeki, bertambahnya ilmu pengetahuan dan pengalaman, mengenal etika dan norma, sehingga akan semakin santun serta akan memperbanyak teman dan relasi."

Tokoh pertama yang dikunjungi pengurus Al-Matien (Ketua, Sekretaris, Bendahara) adalah Bung Fahri Hamzah (FH). Seorang politikus kawakan yang notabene mewakili kekuatan ummat dalam koalisi 02 (terlepas dari pandangan dan persepsi sebagian orang yang tidak lagi respek dengannya). Sebagai tokoh koalisi yang cukup diperhitungkan, sosok FH menjadi pilihan teman diskusi Al-Matien dalam menerepong peta kekuatan koalisi yang dapat diajak bekerja untuk kemaslahatan umat. 

Kurang lebih satu jam pengurus Al-Matien mendapatkan pencerahan wawasan dari Bung FH. Pertemuan berlangsung di kawasan Cibubur, Senin, 5 Agustus 2024 lalu, dalam suasana penuh keakraban siang hari menjelang Zhuhur. 

Secara khusus FH berharap  Al-Matien tampil menjadi lokomotif pembawa aspirasi ummat yang dapat memberikan masukan bermanfaat kepada pemerintah di masa depan. 

Namun lanjut FH, Al-Matien sebagai wadah perkumpulan para intelektual Islam hendaknya menguatkan budaya dan iklim literasinya, sehingga masukan-masukan yang disampaikan memiliki kekuatan secara konsep dan analisa, kaya dengan argumentasi berdasar yang kokoh. Sehingga menambah bobot menjadi masukan yang mudah diterima. Oleh karena itu FH berharap Al-Matien tampil mengambil peran menjadi lembaga kajian yang handal dan diperhitungkan. 

FH juga mengajak Al-Matien mendiskusikan pemaknaan kembali ijtihad terutama di ranah politik praktis. Posisi ummat sebagai orang tua yang harus menjadi pijakan dan referensi kemaslahatan. Juga soal pemberdayaan ummat dan alam demokrasi.

Menutup pesannya, FH menyinggung tentang kemandirian dan keteguhan menjaga marwah organisasi. Salah satunya soal kemandirian finansial dalam aktifitas pergerakannya. Beliau berpesan agar Al-Matien memiliki dana sendiri, agar mampu berdiri tegak, selalu mawas diri dan tahu diri.

Sejumlah pertemuan silaturahim tokoh tengah diagendakan oleh  Al-Matien, di antaranya bertemu Prof. Yusril Ihza Mahendra, Fadli Zon, Zulkifli Hasan, dan juga yang tidak kalah pentingnya, Al-Matien menjadwalkan sowan menemui ketua JATTI Al-Mukarram Ustadz Bachtiar Nasir.*

Penulis: Dr. KH. Arief Rahman, Lc., D.E.S.A. - Ketua Al-Matien Pro 08)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow