Lewat Sidalimu Daliya Pemkab Bogor Raih Penghargaan TOP 45 Sinovik se Indonesia

banner 468x60

 

JAKARTA, BogorBagus.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang Inovasi pelayanan publik. Kali ini prestasi ditorehkan melalui Sistem Informasi Kendali Mutu dan Kendali Biaya (Sidalimu Daliya) milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, yang berhasil menembus Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Tahun 2019 yang digawangi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PAN-RB RI).

banner 336x280

Penghargaan TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 diterima langsung oleh Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, yang diserahkan Wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla, di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 6 Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).

Wakil Bupati Bogor mengatakan, Inovasi Sidalimu Daliya lahir dari isu strategis Nasional, permasalahan Era JKN Universal Coverage BPJS. Di mana banyak RSUD yang mengalami kesulitan akan jumlah pasien meningkat, nilai paket layanan dihargai rendah oleh tarif INA CBGs, sehingga banyak RS nyaris bangkrut, Dokter merasa jasa medis kecil, ketersediaan obat tidak sesuai dengan kebutuhan, serta mutu pelayanan yang belum sesuai standar.

Sementara di Kabupaten Bogor, dengan Pancakarsa Bogor Sehat, maka mutu pelayanan kesehatan dan peningkatan aksesbilitas pelayanan kesehatan menjadi perhatian penting menuju pencapaian visi dan misi Kabupaten Bogor.

“Dengan permasalahan yang ada di RSUD Ciawi, kemudian lahirlah inovasi Sidalimu Daliya untuk mendorong peningkatan mutu, efisien, pelayanan berfokus pasien dan mendorong terciptanya kerjasama tim,” kata Wabup.

Wabup juga menambahkan, Sidalimu Daliya ini merupakan inovasi yang dilakukan oleh RSUD Ciawi untuk menjawab tantangan tersebut, di mana dengan sistem ini mutu layanan dapat terjaga, biaya pelayanan terkendali, dan kepuasan pasien juga terjaga, serta mampu tercipta cost efektif dan efisien pembiayaan tanpa mengesampingkan mutu layanan.

“Pada aspek pelayanan PPA patuh sesuai SPO dalam memberikan pelayanan ke masyarakat sesuai clinical pathway/sesuai standar profesi, sehingga tercipta profesionalisme. Sedangkan aspek pasien/masyarakat pasien mendapatkan kepastian pelayanan dan pasien merasa puas dengan pelayanan RS,” ujarnya.

Iwan Setiawan juga memaparkan, sebelum ada sistem ini, pelayanan pasien di rawat inap belum termonitoring. Namun, setelah adanya sistem ini, dapat terlihat peningkatan penggunaan obat sesuai formulariun Nasional, efisiensi pembiayaan, serta peningkatan kepuasaan pasien yang didapatkan melalui survey.

“Ke depan, sistem ini akan terus dikembangkan dengan menambah jumlah clinical pathway yang dimasukan dalam sistem dan diyakini berhasil, karena mendapatkan dukungan dari pimpinan, tenaga medis dan paramedis adanya keterjaminan anggaran serta adanya SDM dan sistem IT yang mendukung. Sistem ini sangat mudah direplikasi oleh instansi pelayanan kesehatan dengan rawat inap, baik mulai dari puskesmas sampai dengan rumah sakit,” ungkapnya.

Wabup Iwan juga meminta kepada seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Swasta diseluruh Kabupaten Bogor untuk membuat inovasi terkait pengendalian mutu dan pengendalian biaya pada bidang kesehatan.

Ia berharap prestasi ini dapat terus berlanjut hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Sidalimu Daliya bisa mewakili Indonesia berkompetisi di tingkat dunia pada United Public Service Award (UNPSA) yang diselenggarakan PBB.

“Kami sangat bersyukur atas prestasi ini. Perjuangan teman – teman OPD mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Tentunya, capaian ini menambah semangat kerja kami untuk selalu memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Bogor,” tutur Wakil Bupati Bogor.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan